Peneliti memang belum bisa mengungkap bagaimana hal itu bisa terjadi. Namun hasil penelitian didapatkan anak bisa mengalami gangguan pemusatan perhatian jika terlalu lama waktu yang dihabiskan di depan TV.
Dikutip dari Reuters, Senin (5/7/2010), peneliti mengamati 1.300 anak usia sekolah selama 1 tahun. Dengan bantuan orang tua murid, peneliti mencatat waktu kegiatan yang dihabiskan di depan TV setiap hari.
Catatan itu kemudian dibandingkan dengan hasil pengamatan guru di sekolah. Ternyata, siswa yang menghabiskan waktu di depan TV selama lebih dari 2 jam (batas yang direkomendasikan oleh American Academy of Paediatrics) mengalami gangguan pemusatan perhatian 67 persen lebih tinggi.
Menurut peneliti, dampak paling ekstrem dari gangguan tersebut adalah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Namun dalam penelitian tersebut, tidak ada satupun siswa yang didiagnosis ADHD.
Hasil yang tidak jauh berbeda juga diperoleh ketika peneliti melakukan pengamatan pada sekelompok mahasiswa. Gangguan pemusatan perhatian 2 kali lebih banyak dialami mahasiswa yang menghabiskan waktu 2 jam di depan TV, namun tak ada satupun yang didiagnosis ADHD.
Douglas A. Gentile, peneliti media dari Iowa State University yang melakukan penelitian tersebut mengakui ada banyak faktor yang mempengaruhi besarnya dampak dari menonton TV. Pengaruhnya pada setiap individu bisa sangat bervariasi.
Sementara Miriam Mulsow, pakar ADHD yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut meragukan dampaknya akan separah itu. Namun jika anak mulai menunjukkan gangguan dalam belajar karena banyak menonton TV, ia menyarankan bahwa olahraga bisa membantu mengatasinya.
(up/ir)
sumber :http://health.detik.com/read/2010/07/05/161531/1393289/764/makin-sering-nonton-tv-makin-susah-konsentrasi?l991101755
0 comments:
Post a Comment